Jumat, 17 Februari 2012

Bahasa Punya Gaya

Sobat, kalian tentu suka memakai aksesoris seperti topi, jam tangan, kacamata hitam (kayak di pantai hehe), atau bros & pita kan? Ya, tujuan memakai aksesoris ini adalah agar kalian terlihat makin gaya dan trendi, namun tetap dengan penampilan syar'i.. Dengan gaya yang semakin apik, tentu semakin menarik di mata orang lain yang memandang kalian.

Nah, ternyata bahasa ga mau kalah, sobat. Bahasa juga punya gaya agar terdengar atau terlihat lebih menarik. Gaya bahasa yang dipakai penulis atau penyair akan berbeda, tergantung pikiran dan perasaan mereka. Gaya bahasa ini juga dipakai agar pembaca atau pendengar tidak bosan dengan pilihan kata atau frasa yang 'biasa'.

Mau tau lebih lanjut tentang gaya yang dimiliki bahasa? Silakan baca penjelasannya di bawah ini. Pemaparan berikut dirangkum dari beberapa sumber. Jika ada kekurangan atau kesalahan di dalamnya, mohon dikoreksi ya :)) selamat membaca!


GAYA BAHASA (MAJAS)

Majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (Prof. Dr. H. G. Tarigan). Tujuan majas adalah untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan penyair/penulis.

Majas terdiri dari banyak macam. Di bawah ini disajikan sepuluh jenis majas yang mungkin sering ditemukan dalam berbagai tulisan sobat sehari-hari.

1. Metafora 
    Perbandingan langsung, yakni membandingkan dua hal secara implisit. Contoh: Hidup melangkah terus semakin mendekati titik akhir. 

2. Perumpamaan 
    Perbandingan tidak langsung, yakni membandingkan dua hal secara eksplisit dengan kata bagaikan, seperti, laksana, bak, dsb. Contoh: Hidup bagaikan garis lurus. 

3. Personifikasi 
    Memberi sifat benda mati seperti manusia. Contoh: Langit menatapku sendu. 

4. Hiperbola 
    Pernyataan/kiasan yang berlebih-lebihan. Contoh: Pemikirannya tersebar ke seluruh dunia; Suara ayah menggelegar saat Ia tahu aku membolos. 

5.Ironi 
   Menyampaikan sindiran menggunakan kata-kata berlawanan. Contoh: Bagus benar rapotmu Jar, banyak merahnya. 

6.Repetisi 
   Pengulangan kata, frasa, atau baris tertentu untuk memberikan penekanan. Contoh: Beri daku sepotong daging bakar, Beri daku sepucuk gitar, Beri daku cuaca tropika 

7.Klimaks
   Penyebutan secara berurutan dari derajat yang rendah sampai yang tinggi. Contoh: Hidup kita diharapkan berguna bagi orang tua, saudara, nusa bangsa dan negara. 

8. Antiklimaks 
    Penyebutan secara berurutan dari derajat tinggi sampai ke yang rendah. Contoh: Jangankan sejuta atau seratus ribu, seribu rupiah pun aku tak punya. 

9. Sinekdoke Pars Pro Toto 
    Menyebut sebagian untuk keseluruhan. Contoh: Lima ekor kambing telah dipotong pada acara itu. 

10. Sinekdoke Totem Pro Parte
Menyebut keseluruhan untuk sebagian. Contoh: Dalam pertandingan itu Indonesia menang satu lawan Malaysia. 


Bagaimana sobat, cukup jelas contoh-contoh gaya yang dimiliki bahasa? Tertarik untuk mencoba menulis menggunakan gaya bahasa tertentu? Sekarang kalian dapat mulai mencoba membuat tulisan dengan bahasa yang 'gaya', agar lebih menarik dan menghibur bagi pembaca tentunya. Nah, selamat mencoba! ^_^

Bagi yang ingin melihat materi di atas dalam bentuk slide power point (ppt), silakan klik link di bawah ini. Ada soal latihannya juga lho.
Sumber:
Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://endonesa.wordpress.com/lentera-sastra/majas/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar